Bos Pengedar Kotak Amal Palsu Miliki Omzet Rp80 Juta per Bulan
Suku Dinas Sosial (Sudin Sosial) Jakarta Pusat menyatakan bos besar dari pengedar kotak amal palsu memiliki omzet sebesar Rp2,8 juta per hari. Omzet itu didapat berdasarkan kalkulasi jumlah anak buah dari bos pengedar kotak amal palsu.
Kepala Seksi Rehsos Sudinsos Jakarta Pusat Isra menjelaskan, berdasar keterangan dari Eriyadi (35) pengedar kotak amal palsu bertuliskan 'infak sodakoh' diketahui bos besar yang mempekerjakannya bernama Sri. "Sri ini memiliki 96 orang anak buah, mereka seluruhnya tinggal dalam asrama di Jalan Angke Indah I, Jakarta Barat," jelas Isra kepada wartawan, Kamis (3/12/2015).
Menurut Isra, sebanyak 96 orang anak buah Sri ini bertugas mengedarkan kotak amal palsu ke sejumlah tempat-tempat keramaian. Dalam sehari, Sri meminta setoran kepada anak buahnya sebesar Rp30.000.
"Bila dihitung 96 orang x Rp30.000 itu hasilnya Rp2,8 juta. Dalam satu hari Sri mendapatkan omzet Rp2,8 juta, kalau dihitung sebulan hasilnya tentunya fantastis bisa mencapai lebih dari Rp80 juta," ujarnya.
Isra menuturkan, di Jakarta banyak sekali orang-orang tak bertanggungjawab mencari uang dengan cara tak lazim seperti menjadi pengemis atau sebagainya. Oleh karena itu, Isra meminta warga Jakarta yang ingi bersedekah sebaiknya ke lembaga resmi.
(whb)
Artikel Asli
Baca Juga
Post a Comment
Post a Comment